Gridhype.id-Kumpulandoaharian kali ini membahas mengenai keistimewaan membaca surat Al-Ikhlas.
Surat Al-Ikhlas merupakan salah satu bacaan yang kerap diamalkan oleh umat muslim sebagai bagian dari kumpulandoaharian.
Surat Al-Ikhlas tergolong sebagai bacaan pendek dalam kumpulandoaharian yang mudah dihafal.
Meskipun hanya terdiri dari beberapa ayat, surat Al-Ikhlas sering dibaca untuk menyembuhkan penyakit hingga menjadi doa tolak bala.
Adapun surat Al-Ikhlas termasuk dalam surat makkiyah dan diturunkan di kota Madinah.
Berisi tentang keesaan Allah SWT, surat Al-Ikhlas ini mencakup tentang pengecaman segala bentuk penyekutuan Allah SWT.
Terdiri atas empat ayat dan mudah untuk dihafal, tidak heran rasanya jika surat Al-Ikhlas kerap dibaca saat menunaikan salat.
Namun, surat Al-Ikhlas juga memiliki keistimewaan luar biasa ketika diamalkan pada lima waktu tertentu.
Dilansir dari laman Tribun Medan, berikut adalah 5 waktu istimewa untuk membaca surat Al-Ikhlas:
Waktu pagi dan petang
Surat Al-Ikhlas dianjurkan untuk dibaca saat pagi dan petang bersama dengan surat an-nas juga al-falaq sebanyak 3 kali.
"Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk salat bersama kami, lalu kami menemukannya.
Beliau bersabda, “Apakah kalian telah salat?” Namun, sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah.” Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata.
Beliau bersabda, “Katakanlah.” Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah.” Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surah) QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.” (HR. Abu Daud, no. 5082 dan An-Nasai, no. 5428. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Sebelum tidur
Membaca surat Al-Ikhlas sebelum tidur dapat diperengi dengan bacaan Annas dan alfalaq.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, no. 5017)
Ketika ingin meruqyah atau menyembuhkan penyakit
Bukhari membawakan bab dalam sahihnya ‘Meniupkan bacaan ketika ruqyah’. Lalu dibawakanlah serupa hadits di atas dan dengan cara seperti dijelaskan dalam poin kedua.
عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِى كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعًا ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ ، وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ . قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِى أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan mu’awidzatain (surah An-Naas dan Al-Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -pen).” (HR. Bukhari, no. 5748)
Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Ini Doa agar Pikiran Tenang dan Hati Tidak Gelisah Lagi
Setelah sholat fardhu
Sesuai salat, seorang muslim dianjurkan membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas masing-masing sekali.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di akhir salat (sesudah salam).” (HR. An-Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Yang dimaksud mu’awwidzaat adalah surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fath Al-Bari, 9:62)
Saat mengerjakan salat sunah fajar (qobliyah shubuh).
Ketika itu, Surat Al Ikhlash dibaca bersama surat Al Kafirun.
Surat Al Kafirun dibaca pada raka’at pertama setelah membaca Al Fatihah, sedangkan Surat Al Ikhlasdibaca pada raka’at kedua.
Artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul Inilah 5 Waktu Terbaik Membaca Surat Al-Ikhlas, Memiliki Keistimewaan Luar Biasa Jarang Diketahui.
Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Bacalah doa ini Agar Hajat Keinginan Dikabulkan oleh Allah SWT
(*)