Pengawasan dan pemeriksaan terus dilakukan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal tersebut.
Dilakukan pula swab tenggorokan, swab anus, hingga pemeriksaan darah.
Syahril berharap agar hasil pemeriksaan bisa segera diterima sebagai acuan untuk mengambil tindakan penanganan.
“Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk RS/sakit. Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,” ujar dr. Syahril.
Gejala khas yang dialami oleh pasien gagal ginjal akut misterius ini adalah menurunnya kadar buang air kecil.
“Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,” imbau dr. Syahril.
Sementara itu, kasus gagal ginjal akut misterius yang ada di Indonesia kini menduduki peringkat pertama disusul oleh Gambia dan Nigeria.
Hal tersebut disampaikan dalam rilis resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Kemenko PMK).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus gangguan ginjal akut pada anak tahun 2022 ini paling banyak terjadi di Indonesia dengan total 118 kematian.
Dilansir dari kompas.com, jumlah itu melampaui kasus kematian di Gambia yang berjumlah 50 kematian dan Nigeria yang berjumlah 28 kematian.