Diklaim Ampuh Jadi Penawar Gagal Ginjal Akut pada Anak, Kemenkes Langsung Pesan 200 Vial Fomepizole dari Singapura dan Australia

Senin, 24 Oktober 2022 | 17:45
pixabay

Kasus gagal ginjal akut pada anak makin banyak ditemukan, Indonesia beli obat fomepizole untuk menyembuhkannya, apa itu?

GridHype.ID - Kabar gembira datang dari perkembangan soal kasus gagal ginjal akut yang merebak di Tanah Air.

Kini Kemenkes yakin akan sebuah obat yang diklaim ampuh untuk mengatasi gagal ginjal akut pada anak.

Adalah Fomepizole, obat yang diklaim mampu mengobati kasus gagal ginjal akut pada anak.

Kemenkespun langsung tanggap memesan ulang Fomepizole dari Singapura dan Australia.

Rencananyaobat fomepizole akan didistribusikan ke 22 provinsi untuk mengobati kasus gagal ginjal akut.

Fomepizole yang untuk pengobatan gagal ginjal akut merupakan obat antidotum atau obat yang digunakan menangkal keracunan etigen glikol atau metanol.

Fomepizole diberian satu vial untuk satu pasien yang disuntikan melalui infus.

Pemerintah Indonesia disebut memesan 200 vial dari Singapura dan Australia dengan diperkirakan harga mencapai Rp 16 juta per vial.

Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan penyebab gagal ginjal akut adalah karena masuknya senyawa etilen glikol dan dietil glikol.

Baca Juga: Aneka Tips Kecantikan, Mengatasi Kerutan di Bawah Mata Hanya dengan Bubuk Kopi

Dua senyawa kimia ini merupakan cemaran dari pelarut tambahan yang digunakan di obat obatan sirup sehingga menyebabkan terbentuknya kristal di ginjal.

10 Pasien Gagal Ginjal Akut di RSCM Perlahan Membaik Usai Diberikan Fomepizole

Angka kematian akibat gangguan ginjal akut progresif atipikal, yang masih belum diketahui pasti penyebabnya, terus meningkat.

Per 23 Oktober, angka kematiannya mencapai 58 persen, dan mayoritas adalah pasien di bawah usia lima tahun.

Salah satunya, adalah Muhammad Ali Subadar.

Balita yang belum genap dua tahun, asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ini meninggal dunia, setelah sempat demam tinggi, dan meminum obat sirop.

Demamnya sembuh, tapi kondisinya terus menurun setelah ia tak bisa buang air kecil beberapa hari.

Berkaca dari kasus serupa di Gambia, sejak awal Oktober, Kemenkes melakukan tes toksikologi pada sejumlah pasien yang dirawat di RSCM.

Hasilnya, diduga kuat, kasus gangguan ginjal akut pada anak ini disebabkan oleh kandungan senyawa kimia campuran obat sirop, yang berbahaya jika berada di atas ambang batas aman.

Kemenkes pun menginstruksikan seluruh apotek, untuk tidak menjual 102 jenis obat sirop, serta meminta dokter tidak meresepkan obat itu untuk sementara.

Baca Juga: Awas! Kini Marak Penipuan Berkedok Pinjaman Online, Yuk Cari Tahu Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya

Temuan senyawa cemaran dalam obat sirop, dinilai tidak serta merta berkaitan langsung dengan kasus gangguan gagal ginjal akut.

Badan POM juga telah merilis 23 produk obat sirop, yang dinyatakan aman, karena tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan atau gliserol, yang bisa diakses di website Badan POM.

Kemenkes kini telah mendatangkan obat penawar untuk mencegah terbentuknya kristal toksik akibat konsumsi cemaran berbahaya dari obat sirop.

Obat ini disebut fomepizole. 10 pasien gagal ginjal akut di RSCM yang mendapat obat ini, perlahan membaik. Bagaimana cara kerjanya?

Kemenkes telah memesan 200 vial obat penawar dari mancanegara, dan segera mendistribusikannya ke seluruh provinsi dengan temuan kasus gangguan ginjal akut.

Pemerintah juga berjanji akan mengusut tuntas, dugaan unsur pidana dalam maraknya fenomena ini.

Baca Juga: Dulu Ogah Bela Ferdy Sambo, Hotman Paris Kini Jadi Pengacara Teddy Minahasa, Ternyata Ini Alasannya

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas TV, Kemenkes RI

Baca Lainnya