Menurut Marcelo dos Santos, seorang ahli adat, pria itu sepertinya tahu bahwa dia akan mati sehingga dia menutupi tubuhnya dengan bulu burung macaw.
Jadi ketika ditemukan, laki-laki paling kesepian di dunia ini terbaring di hammock dengan bulu-bulu burung menutup tubuhnya, dilansir dari Peoples Gazzete.
"Ia nampak menunggu kematian, namun tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," ujar Santos kepada media.
Selepas dicek oleh ahli medis, dipastikan pria tersebut sudah meninggal 40 hingga 50 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh petugas.
Ketika petugas patroli mendekat, nampak gubuknya masih sangat utuh, tak ada tanda orang lain masuk ke dalamnya.
Hal ini memastikan satu hal, bahwa laki-laki paling kesepian di dunia tersebut hidup dan menyongsong maut dalam kesendirian.
Suku asli pria tersebut tak banyak diketahui masyarakat Brasil, lantaran suku itu terkenal selalu mengisolasi kehidupannya sehingga tak tersentuh masyarakat lain.
Bahkan, bahasa komunikasi mereka pun berbeda. Namun tak ada yang tahu pasti, bahasa apa yang mereka gunakan.
Menurut Fiona Watson dari Survival International, pria itu melambangkan kekerasan dan kekejaman mengerikan yang menimpa masyarakat adat.
Wilayah dekat perbatasan Brasil dengan Bolivia sendiri sering disebut sebagai Wild West Brasil, di mana konflik tanah sering diselesaikan dengan kekerasan.
Baca Juga: Innalillahi, Mama Coco di Kehidupan Nyata Meninggal Dunia, Penggemar Ikut Berduka
(*)