- Sakit kepala
- Demam
- Badan mudah lelah, padahal tidak banyak beraktivitas dan sudah cukup tidur
- Nyeri sendi
- Tidak nafsu makan
- Kelenjar getah bening bengkak
- Sakit tenggorokan
- Ruam
- Nyeri otot
- Kerap muncul sariawan di mulut
- Ada borok atau luka bernanah di alat kelamin
- Sering berkeringat di malam hari, padahal cuaca tidak bikin gerah
- Kerap diare
- Tidak enak badan
- Mual
- Gejala awal HIV bisa berkembang dalam selang dua sampai empat minggu setelah penderita tertular penyakit ini.
Yakni tahap awal, tahap kedua, dan tahap akhir atau AIDS.
Apabila tidak diobati dengan obat anti-retro-viral (ARV) sejak tahap awal, penyakit ini bisa menggerogoti sistem daya tahan tubuh.
Dampaknya, penderita HIV bisa mengembangkan kanker atau terkena infeksi parah saat terpapar kuman penyakit seperti virus, bakteri, dan jamur.
Selain untuk mencegah penyakit berkembang menjadi AIDS, obat ARV juga efektif untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.
Sayangnya, banyak penderita tidak menyadari dirinya positif HIV sejak awal tertular penyakit ini.
Hal itu disebabkan di tahap HIV awal, penyakit seringkali cuma mirip flu atau gejala infeksi virus lainnya.
Penderita baru merasakan gejala awal HIV selang dua sampai enam minggu setelar tertular virus ini.
Jika kamu termasuk kelompok berisiko dan merasakan ciri-ciri HIV di atas, segara lakukan tes HIV untuk mengantisipasi HIV/AIDS.