"Saya berangkat dengan Ustazah Fatimah dan Zami anak saya, bersama sahabat saya membawa istri dan anak. Dalam rangka liburan," jelasnya.
Lebih lanjut, ternyata pihak imigrasi juga tak menjelaskan dengan detail kepada UAS mengenai peristiwa deportasi ini.
Sehingga ustadz kondang itu pun hanya bisa menunggu Duta Besar Singapura di Jakarta untuk menjelaskan permasalahan yang ada.
"Mereka pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan alasannya.
Jadi yang bisa menjelaskan itu mungkin Duta Besar Singapura di Jakarta.
Dia harus menjelaskan pada komunitas kita, kenapa pemerintah Singapura menolak kita," tegasnya.
UAS juga menduga apakah dirinya dikaitkan dengan teroris atau bahkan ISIS.
"Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS?
Apakah bawa narkoba? Itu mesti dijelaskan," hardiknya.
Ia pun kembali menjelaskan, saat itu ia sudah membawa lengkap semua berkas untuk masuk Singapura tetapi ia malah ditahan pihak imigrasi dan menunggu berjam-jam.
"Saya disuruh duduk di pinggir jalan, dekat lorong imigrasi.