Selain itu, penyakit ini juga bisa terjadi pada perempuan yang pernah menjalani perawatan kanker, khususnya perawatan hormon untuk kanker payudara.
Seorang ahli terapi seks di London, Dr Louise Mazanti juga mengatakan frekuensi berhubungan intim juga berperan terkait penyakit atrofi vagina.
Berhubungan seks membuat aliran darah pada organ intim lmeningkat dan jaringan menjadi elastis.
Selanjutnya jika oksigen pada vagina kurang bisa menyebabkan meradang, tipis atau kering.
Menurut Louise Mazanti, peradangan yang terjadi akibat sedikitnya oksigen pada jaringan intim itulah yang menyebabkan masalah atrofi vagina.
Sebab racun menjadi tertumpuk dan berdampak pada jaringan menjadi lemah dan tipis.
Karena itu frekuensi hubungan intim yang baik sangat penting dan efektif menghindari masalah atrofi vagina.
Baca Juga: Doa Harian, Baca Doa Ini Sebelum Melakukan Hubungan Suami Istri
(*)