GridHype.ID - Doa jadi salah satu hal yang penting untuk menenangkan pikiran.
Terlebih sebagai manusia kita tidak bisa lepas dari permasalahan hidup.
Bahkan terkadang masalah yang kita hadapi begitu pelik dan susah untuk diselesaikan.
Namun dengan berdoa dan berdzikir setidaknya mampu mengangkat beban.
Ya, berdoa dan berzikirmerupakan amalan yang sering dilakukan oleh umat Islam.
Sebab, kedua hal tersebut adalah suatu bentuk interaksi seorang hamba kepada Tuhannya.
Semua perkara kehidupan mempunyai adab tersendiri, termasuk kedua amalan ini.
Adab penting untuk diketahui agar zikir dan doa yang dipanjatkan diterima oleh Allah SWT.
Apa sajakah adab tersebut?
Melansir dari islam.nu.or.id via TribunJogja.com, berikut 5 adab berzikir dan berdoa menurut Sayyid Utsman al-Batawi:
1. Tidak mengerjakan zikir-zikir yang sunnah sedangkan amalan yang wajib belum dikerjakan
Adapun amalan yang wajib adalah seperti menuntut ilmu, menunaikan qadha shalat ketika punya utang shalat, dan sebagainya.
Rukun ini penting kita perhatikan karena seringkali kita melakukan amalan sunnah, apa pun itu selain membaca dzikir, padahal amalan wajib kita tinggalkan.
Kita sibuk mendalami aliran tarekat tapi perkara fardhu seperti shalat serta rukun dan syaratnya kita sepelekan.
2. Jangan mengubah lafaz-lafaz dzikir atau mengganti huruf
Bacalah zikir sesuai dengan panjang pendeknya.
Meskipun, sebenarnya bacaan sesuai dengan kaidah tajwid hanya diwajibkan ketika membaca Al-Qur’an.
Sedangkan ketika berbicara bahasa Arab, membaca doa, dan syair, pelaksanaan aturan demikian tidak wajib.
Namun, memperhatikan panjang-pendek, lafaz, dan huruf-hurufnya, merupakan sebuah ikhtiar seseorang dalam menjaga adab saat berdzikir, apalagi bila lafaz zikir atau doa itu memang bersumber dari Al-Qur’an.
3. Mengetahui makna dan arti doa yang dibaca
Dengan mengetahui makna doa yang kita baca kita akan lebih menghayati dan meresapi doa tersebut. Sehingga bukan hanya lisan saja yang bekerja, akan tetapi hati pun turut membantu.
4. Makan makanan yang halal
Hal tersebut dikuatkan dengan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kitab Shahîh Muslim:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا،ً وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحاً إني بما تعملون عليم. وقال: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ. ثم ذكر الرجل يطيل السفر، أشعث أغبر، يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك
Artinya : Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sungguh Allah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana yang telah diperintahkan kepada para rasul.”
Sebuah hadis menyebutkan:
Nabi bercerita tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu, sambil menengadahkan tangannya ke langit berkata, “Wahai Tuhan, Wahai Tuhan,” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin ia akan dikabulkan permohonannya’” (HR Muslim).
5. Mengkhusyukkan hati dan tadlarru’ (merendahkan diri) saat berdoa atau berzikir
Selanjutnya adalah melaksanakannya dengan mengkhusyukkan hati dan tadlarru’ (merendahkan diri). Sayyid Utsman menafsirkan tadlarru’ di sini sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat al-A’raf ayat 55:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al-A’raf: 55).
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Cepat Terkabul! Inilah 5 Adab dalam Berzikir dan Berdoa"
(*)