"Jadi aku pikir GERD karena gejalanya kayak GERD, ternyata bukan, jadi ternyata ada iritasi esofagus," ucap Maia Estianty.
"Makanya dari kemarin kenapa aku setiap makan dan minum sakitnya kayak disilet-silet, waduh sakit banget, tapi giliran enggak makan enggak minum, aman," lanjutnya.
Setelah mengetahui penyebab rasa sakit seperti tersilet setiap makan dan minum, kini Maia hanya tinggal menunggu keputusan antara dua tindakan medis.
"Kesimpulannya ternyata bukan GERD, salah. Tinggal nanti keputusannya apakah empedunya harus dipotong atau harus mengobati esofagus atau iritasi di tenggorokan itu," jelas Maia.
Maia diketahui pertama kali merasa menderita GERD pada akhir Maret 2022.
Sempat dilarikan ke IGD dan mendapat suntikan penurun asam lambung, kondisi Maia tak kunjung sembuh dan hanya sedikit membaik.
Akhirnya di hari ketujuh, Maia mengunjungi dokter kenalannnya yang juga spesialis penyakit dalam, Tjhang Supardjo.
Dari hasil pemeriksaan, saat itu diketahui ada dua batu empedu berukuran hampir 2 cm.
Dalam pemeriksaan terbaru, diketahui ternyata ada tiga batu empedu dengan ukuran hampir 2 cm.
Awalnya hal ini sempat dianggap menjadi penyebab Maia merasakan GERD.
Sehingga dokter menyarankan untuk memotong kantong empedu.