Seorang perempuan dan anak dengan kondisi tersebut rupanya tidak diwajibkan untuk berpuasa Ramadan.
Meskipun demikian, AIMI memberikan sejumlah saran yang bisa dilakukan oleh ibu hamil yang menjalani ibadah puasa:
- Mempelajari apa yang harus dilakukan dan dihindari demi kelancaran menyusui.
- Tidak memaksakan diri, kenali kondisi tubuh terlebih dahulu.
- Menjaga asupan lengkap dengan gizi seimbang serta memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
- Jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk mengurangi frekuensi menyusui.
- Jangan gantikan ASI dengan susu formula selama ibu menjalani puasa.
- Ibu menyusui yang sedang berpuasa juga sebaiknya memahami kondisi apa saja yang menjadi pertanda harus membatalkan puasa.
Gejala tersebut adalah:
- Merasa sangat haus dan dehidrasi setelah menyusui atau memerah susu.
- Urine bau menyengat dan berwarna kuning hingga kecokelatan
- Merasa pusing, lemas, dan kunang-kunang.
- Frekuensi kencing bayi berkurang drastis dan urine berbau serta berwarna tajam.
- Bayi mengalami dehidrasi ditandai dengan bibir kering dan kulit tidak lentur.
- Bayi mengalami dema
- Bayi merasa gelisah sehingga rewel dan tidak kunjung membaik.
(*)