Hadits tersebut membuktikan bahwa setiap orang boleh bergembira atas kedatangan bulan ramadhan.
Sebagian ulama berpendapat, hadits ini menjadi dasar atas praktik penyambutan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain atas kedatangan bulan Ramadhan.
Referensi itu dapat dilihat pada Az-Zarqani, Syarah Az-Zarqani `ala al Mawahibil Ladunniyah bil Minahil Muhammadiyyah (Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], juz XI, halaman 223).
(*)