Ia menyebut bahwa aroma tersebut sangat mirip dengan wangi bunga.
Hingga saat ini belum ada penelitian mengenai hal tersebut, namun perempuan tersebut sangat yakin bahwa bukunya memang bisa mengeluarkan aroma pula secara alami.
Ketika siang hari, aroma tersebut bisa tercium apabila kulitnya digosok.
Namun aroma tersebut dapat dengan sendirinya muncul tanpa digosok saat malam hari.
"Tapi di malam hari, orang-orang di sekitarku masih bisa mencium aroma dari tubuhku bahkan ketika aku duduk beberapa meter jauhnya dari mereka," ujarnya.
Bukan hanya itu, perempuan yang berprofesi sebagai penjahit ini juga memberikan pernyataan mengejutkan lain.
Ia mengatakan bahwa aroma wangi tersebut akan menghilang setidaknya 10% ketika dirinya sedang menstruasi.
Lebih aneh lagi, bulan purnama atau hari pertama dalam penanggalan kalender Lunar juga mempengaruhi aroma bunga yang ada di kulitnya.
Saat sedang bulan purnama, dirinya akan mengeluarkan aroma yang lebih wangi dari biasanya.
(*)