Letusan sekunder terjadi setelah adanya hujan deras, yang mengakibatkan banjir lahar hujan.
Dampaknya air banjir lahar tersebut menyebabkan semburan debu vulkanik dan membuat Desa Sumber Wuluh tertutup abu vulkanik.
Rekomendasi Badan Geologi ESDM
Selanjutnya, dengan adanya kenaikan level ini sejumlah imbauan untuk wisatawan, masyarakat maupun pengunjung di antaranya:
1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
3. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)
4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.