Serta, kebanyakan gerhana bertahan selama kurang dari dua jam, maka peristiwa gerhana bulan sebagian minggu depan, akan menjadi yang terpanjang atau terlama di abad ini.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, Gerhana Bulan Sebagian kali ini memiliki magnitudo gerhana 0,9785.
Artinya adalah, hanya 97,85 persen lebar Bulan yang tertutupi umbra Bumi. Sehingga, Gerhana Bulan terjadi dekat gugus Pleaides di konstelasi Taurus.
"Gerhana Bulan Sebagian kali ini 97,85 persen permukaan bulan itu tertutupi oleh umbra bumi, sehingga durasi gerhananya bisa mencapai 3 jam 28 menit," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (17/11/2021).
Kendati menjadi yang terlama di abad ini, di Indonesia hanya daerah Papua saja yang memiliki durasi gerhana bulan yang terlama, yakni 2 jam 20 menit.
Gerhana Bulan Sebagian akan mengalami puncaknya pada 29 November 2021 pukul 16.02 WIB, 17.02 Wita, dan 18.02 WIT.
"Puncak gerhana bulan sebagian terjadi beberapa menit setelah puncak fase Purnama yang terjadi pada (waktu) pukul 15.57 WIB, 16.57 Wita, 18.57 WIT," jelas Andi menerangkan waktu gerhana bulan sebagian yang akan terjadi pada Jumat (19/11/2021).
Sementara di daerah lainnya, fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00WIB, 14.00 Wita, 15.00 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18 WIB, 15.18 Wita, 16.18 WIT.
Selanjutnya, fase gerhana bulan sebagian berakhir pada pukul 17.47 WIB, 18.47 Wita, 19.47 WIT sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05 WIB, 20.05 Wita, 21.05 WIT.
Sebagai informasi, Gerhana Bulan Sebagian pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017 dan 17 Juli 2019.
Gerhana Bulan Sebagian berikutnya akan terjadi kembali pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028 dan 16 Juni 2030 mendatang.