Follow Us

Baru Juga Sedikit Bernapas Lega, Kini Muncul Varian Baru Virus Corona Delta Plus, Penyebarannya Sudah Sampai Negara Tetangga

Ruhil Yumna - Jumat, 12 November 2021 | 05:45
Studi baru ilmuwan mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab dalam menggandakan risiko gagal pernapasan akibat COVID-19.
Shutterstock

Studi baru ilmuwan mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab dalam menggandakan risiko gagal pernapasan akibat COVID-19.

Direktur di University College London Genetics Institute, Francois Balloux melalui Twitternya mengatakan, jika varian baru 10 persen lebih mudah menular dan memiliki frekuensi 10 persen dalam populasi, ini sama dengan hanya 1 persen lebih banyak kasus setiap 5 hari.

Namun, para ahli mengatakan bahwa lebih menular tidak selalu berarti lebih mengkhawatirkan.

“Nah, menular bukan berarti lebih berbahaya. Bukan berarti lebih ganas,” kata Dr. Len Horovitz, spesialis penyakit dalam dan paru di Lenox Hill Hospital di New York.

Varian AY.4.2 tidak lebih menular, tetapi bisa menyebar dengan cepat.

Artinya, masa inkubasi virus lebih pendek, sehingga dapat menular lebih cepat dan lebih mudah menyebar daripada yang membutuhkan inkubasi lebih lama.

Baca Juga: Digadang Jadi Antibodi Covid-19, Kuning Telur Bisa Jadi Vaksin Pasif yang Netralisasi Virus

“Penularan tidak sama dengan virulensi. Jadi kami tidak tahu apakah kasus ini akan lebih serius,” tegasnya.

4. Efektivitas vaksin

Para ahli mengatakan bahwa meski varian AY.4.2 lebih menular tidak berarti lebih berbahaya.

Adapun vaksin saat ini sangat efektif melawan varian yang beredar saat ini.

Dokter dan Direktur Global Health, Northwell Health di New York Cioe Pena mengatakan bahwa memvaksinasi setiap orang dewasa lebih penting daripada booster.

Semakin distribusi dan suntikan vaksin diberikan secara luas kepada masyarakat dunia, semakin kecil kemungkinan munculnya varian baru.

Source : kompas, GridStar.ID

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest