GridHype.id- Hingga saat ini kasus konfirmasi positif covid-19 masih ditemukan.
Beragam penelitian terus dilakukan mengenai virus yang satu ini.
Kabar bahagia datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh anak-anak Indonesia.
Sebuah uji praklinis terhadap kuning telur ayam sebagai vaksin pasif covid-19 dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Pusat Riset Teknologi Nuklir Terapan-Organisasi Riset Tenaga Nuklir.
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa Imunoglobin York atau antibodi yang diambil dari tim peneliti di universitas Padjadjaran dari kuning telur ayam memiliki potensi sebagai vaksin pasif covid-19.
Dilansir dari gridhealth.id, ditemukan bahwa kuning telur ayam am merupakan antibodi trakea.
Adapun virus Corona cenderung menyerang di bagian tersebut.
Demikian dapat dikatakan bahwa kuning telur ayam secara positif mampu terakumulasi pada organ vital yang menjadi tempat penempelan virus Corona.
Kemampuan dari kuning telur ayam tersebut diharapkan mampu menetralisasi virus ketika terjadi infeksi.
Oleh sebab itu para peneliti mengatakan bahwa kuning telur ayam berpotensi untuk dikembangkan menjadi vaksin pasif covid-19.
Maksud dari vaksin pasif tersebut adalah pasien yang terjangkit covid-19 dapat lebih cepat sembuh tanpa disertai tingkat keparahan yang membahayakan.
Penelitian tersebut diharapkan mampu menjadi landasan pengembangan diagnostik dan terapi terapeutik.
Antibodi yang ada pada kuning telur ditandai dengan senyawa radioaktif yang kemudian disebut dengan radiolabeling.
Setelah diberi label dengan senyawa radioaktif, kemudian diujicobakan pada hewan.
Pengujian dilakukan dengan mengambil organ dari hewan tersebut dan diteliti Untuk melihat seberapa besar antibodi menyebar di setiap organ.
Hasilnya, kuning telur ayam secara positif bisa terakumulasi pada organ vital yang menjadi tempat penyebaran virus Corona.
Kuning telur ayam juga disebut sebagai antibodi spesifik yang mampu berikatan dengan virus.
Hal tersebut kemudian berkaitan dengan proses pencegahan penempelan virus pada reseptor inang.
Sebetulnya metode yang diterapkan pada penelitian tersebut sudah lama diteliti dan diaplikasikan pada diagnosis terapi penyakit hewan ternak dan manusia.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Vaksin Covid-19 Direkomendasikan untuk Anak-anak
(*)