Sementara pembekuan menstruasi yang disebabkan oleh Covid-19 dapat menyebabkan anemia, masalah darah.
Namun, ini juga bisa disebabkan karena masalah kecemasan atau perubahan pola aktivitas ketika menjalani isolasi mandiri.
Biasanya jika karena hal ini, masalah menstruasi tidak akan berlangsung lama.
Jika kamumengalami perubahan menstruasi selama masa pandemi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa apakah kamu hamil atau tidak.
Jika tidak maka jangan ragu untuk menghubungi tenaga kesehatan untuk berkonsultasi.
Dr. Jackie Maybin, seorang ginekolog di University of Edinburgh menguraikan bahwa stres telah terbukti bisa memengaruhi siklus menstruasi.
"Pada saat stres, sistem wanita dirancang untuk menurunkan regulasi sementara untuk mencegah kehamilan dan menghemat energi," katanya.
"Efek tingkat otak ini dapat menjelaskan beberapa perubahan menstruasi yang diamati selama pandemi, dengan Covid-19 atau dengan vaksinasi.”
Demikian pula, Dr. Jo Mountfield, wakil presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, juga mengatakan tidak ada bukti yang bisa mengatakan bahwa ini berpengaruh terhadap tingkat kesuburan wanita.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan sementara ini akan berdampak pada kesuburan masa depan seseorang atau kemampuan mereka untuk memiliki anak," katanya.