Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ditolak Jepang, Korut dan Korsel, Siapa Sangka Vaksin Sinovac Bisa Kurangi Risiko Kritis dan Melawan Penyakit Serius

Nabila Nurul Chasanati - Senin, 27 September 2021 | 13:30
Apakah Setelah Vaksin Harus Isolasi Mandiri? Ini Jawabannya
Freepik/ cuz.gallery

Apakah Setelah Vaksin Harus Isolasi Mandiri? Ini Jawabannya

GridHype.ID - Vaksin asal dari China, Sinovac baru-baru ini diteliti oleh para ilmuwan asal Malaysia.

Sebuah studi asal Malaysia menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Sinovac sangat efektif melawan penyakit serius.

Namun beberapa negara melarang adanya vaksin Sinovac asal negeri Tirai Bambu tersebut.

Dikutip dari TribunStyle.com, Penolakan vaksin Sinovac ini berawal dari Jepang, Korea Utara, dan Korea Selatan.

Dilansir dari Tribunnews, (30/8/2021), Sejumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang hendak ke Jepang dan Korea Selatan disuntik jenis Astrazeneca.

Pasalnya, vaksin tersebut diberikan menyusul penyesuaian dengan standarisasi jenis vaksin yang digunakan oleh para negara penempatan tersebut.

Sebagian besar dari negara penempatan diketahui tidak menerima atau menolak vaksin jenis Sinovac yang umum digunakan di Indonesia.

Padahal vaksin Sinovac justru efektif melawan penyakit seruis.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun dan Kinerja Pemerintah Dipuji oleh WHO, Menkes Budi Ambil Langkah Mengejutkan Sebut Indonesia Siap Dijadikan Pusat Global Pembuatan Vaksin

Dilansir dari Kontan.co.id, mengutip Reuters, data terbaru ini menjadi sentimen positif bagi perusahaan China, di mana vaksin Covid-19 produksinya semakin diawasi terkait efektivitas vaksin menyusul laporan infeksi di antara petugas tenaga kesehatan yang sudah diimunisasi penuh dengan suntikan Sinovac di Indonesia dan Thailand.

Studi yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia menemukan bahwa 0,011% dari sekitar 7,2 juta penerima suntikan Sinovac memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) untuk infeksi Covid-19, kata pejabat kesehatan kepada wartawan, Kamis (24/9/2021).

Sebaliknya, 0,002% dari sekitar 6,5 juta penerima vaksin Pfizer/BioNTech membutuhkan perawatan ICU untuk infeksi Covid-19, sementara 0,001% dari 744.958 penerima vaksin AstraZeneca membutuhkan perawatan serupa.

Source :Tribunstyle.comkontan.co.id

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x