GridHype.ID - Lebih dari satu tahun lalu Wuhan jadi tempat penyebaran virus corona.
Bahkan setelah satu tahun kemudian, masyarakat China sudah terpantau kembali menjalankan aktivitas dengan normal.
Pasar-pasar dipenuhi penjual dan pembeli, taman-taman kota diisi oleh lansia yang berolahraga dan berlatih bela diri, serta berbagai instansi sudah kembali beraktivitas seperti biasa tanpa takut akan tertular Covid-19.
Dilansir dari Kompas.comdari Laporan apnews.com, kota berpenduduk 11 juta jiwa itu sudah terbebas dari pandemi Covid-19 sejak karantina wilayah pertama dihentikan pada 8 April 2020 lalu.
Dengan tidak adanya kasus transmisi lokal selama beberapa bulan, masyarakat Wuhan pun diizinkan untuk merayakan pergantian tahun 2020 kemarin dalam kemeriahan di jalanan kota.
Namun kini situasi yang sama kembali terjadi China usai merebaknya varian delta.
Melansir dari Intisari Online, Pemerintah China mengakui varian Delta sebagai penyebab lonjakan kasus Covid-19 terbaru, yang kini mencakup 14 provinsi.
Pada Juli, China melaporkan 328 infeksi bergejala, hampir sama dengan jumlah total kasus lokal dari Februari hingga Juni.
"Galur (strain) utama yang beredar saat ini adalah varian Delta... yang menimbulkan tantangan lebih besar untuk pencegahan dan pengendalian virus," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), pada konferensi pers yang dikutip AFP.
Dalam beberapa bulan, penyebaran ini secara geografis adalah yang terluas melanda China setelah menunjukkan keberhasilan meredakan pandemi di dalam negeri.
Varian Delta di China mulai menyebar cepat di sejak terdeteksi di bandara Nanjing, provinsi Jiangsu, awal bulan ini.