Dokter Listya mengatakan umumnya pemakaian kosmetik yang bermerkuri menyebabkan perubahan pada area kulit.
Mulai daru Kulit kering, Kulit kasar, Mengelupas, Merasakan gatal-gatal, Kemerahan pada kulit, Kulit terasa seperti terbakar dan Kulit sensitif terhadap sinar matahari (terpapar sinar matahari sedikit kulit akan langsung memerah).
"Nah, awalnya kita akan merasakan perubahan, tapi yang seperti itu sering kali diabaikan," ujarnya.
Menurut dr. Listya, banyak konsumen produk kosmetik bermerkuri yang menganggap reaksi tersebut wajar terjadi pada kulit, setelah pemakaian produk tersebut.
"Penjual pasti ngomong, enggak apa-apa itu obatnya (krim pemutih) lagi bereaksi, obatnya lagi bekerja untuk bikin putih," ujarnya.
Akan tetapi perubahan pada kulit tersebut dibiarkan dan pemakaian kosmetik bermerkuri tidak juga dihentikan dapat memicu terjadinya infeksi kulit.
Dikutip dari Kontan.co.id, apalagi penggunaan kosmetik abal-abal baik yang palsu maupun ilegal.
Memakai kosmetik tersebut bisa menimbulkan kontaminasi bakteri dan bahan berbahaya.
Dampak yang ditimbulkan di antaranya adalah iritasi atau alergi dan jerawat.
“Pemakaian hidrokuinon yang berlebih (diatas 10%) dapat mengakibatkan okrosis eksogen. Awalnya, akan terlihat seperti flek-flek yang semakin lama semakin menghitam," jelas pemilik eLBe Clinic ini seperti dilansir dari laman Unair.
Baca Juga: Mulai Sekarang Simpan Produk Kecantikan Dalam Kulkas, Hal Menakjubkan Menantimu