"Kepada rekan-rekan di Indonesia tolonglah jangan percaya hoaks, berita palsu, fitnah yang mengatakan ada pendukung Indonesia yang dipukul dan juga ada penusukan yang dilakukan oleh pendukung Malaysia," kata Syed Saddiq.
"Video itu tidak berkenaan dengan sepak bola di antara Indonesia dan Malaysia. Jangan karena hoaks hubungan di antara dua negara ini jadi terbebani," ujar Menteri berusia 26 tahun ini.
Ia mengatakan sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian Malaysia, dan berharap hubungan baik antar dua negara serumpun tidak hancur akibat penyebaran informasi hoaks yang dipercaya banyak orang sampai menyulut emosi.
Namun kini Syed Saddiq harus menghadapi dakwaan lantaran kasus korupsi sebesar Rp 3,4 miliar.
Melansir dari Kompas.com, Syed disebut menyalahgunakan dana hingga 1 juta ringgit (Rp 3,4 miliar) dari partai yang kini dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin itu.
Saat hadir di pengadilan Kuala Lumpur Kamis (22/7/2021), Syed mendapatkna dua dakwaan sekaligus.
Pertama, dia dianggap melanggar kepercayaan dan kedua, dia juga dituding menyelewengkan dana 120.000 ringgit (Rp 411,6 juta) dari dana pemilu partai 2018 lalu.
Tudingan korupsi itu terjadi setelah Syed Saddiq menjabat sebagai ketua sayap muda Partai Bersatu.
Dalam dakwaan yang dibacakan Hakim Azura Alwi, Syed dituduh menarik dana 1 juta ringgit lewat cek tanpa seizin partai Maret tahun lalu.
Syed Saddiq sendiri menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah dan meminta sidang ulang.
Jika terbukti, Syed terancam penjara 10 tahun, dicambuk, dan didenda seperti diberitakan The Straits Times.