Tangis para tamu pun pecah, termasuk putra pertama Soekarno, Guntur Soekarnoputra.
Menurut Bambang Soesatyo, kala itu Soekarno berusaha tertawa, tapi kondisinya tak bisa bohong. Soekarno jelas terlihat kepayahan.
"Sementara di luar rumah berita kedatangan Soekarno mulai diketahui banyak orang, dari tukang becak sampai tukang dagangan berlarian ke depan pagar rumah Sriwijaya.
Mereka berteriak-teriak : "Hidup Bung Karno….Hidup Bung Karno" komandan tentara kaget dan memerintahkan agar Soekarno tidak terlalu lama di rumah Sriwijaya, ia harus segera pulang ke Wisma Yaso," cerita Bambang Soesatyo.
(*)