Hal serupa juga disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam.
"Sampai sejauh ini tidak terbukti bahwa sinyal hp bisa merusak organ tubuh, tetapi ada hal yang lain bahwa kalau penggunaan lama akan menyebabkan terjadinya adiksi atau ketagihan," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Adiksi ini, disebutnya akan muncul apabila kita menggunakan ponsel lebih dari 10 jam dalam sehari.
"Menjadi ketagihan jika menggunakan terus menerus selama 10 jam," ujar dia.
Untuk dampak pada tubuh, Ari membenarkan jika penggunaan ponsel secara berlebihan bisa jadi membawa dampak pada mata (terlalu lama terpapar cahaya monitor) juga telinga (apabila menggunakan ponsel dengan volume yang terlalu kencang).
Sementara itu dilansir dari Kompas.com dari laman Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat FDA, (2/10/2020), ponsel memang memancarkan energi frekuensi radio ketika digunakan, tetapi dalam tingkat rendah.
Data penelitian ilmiah yang tersedia sejauh ini tidak menunjukkan bukti pasti dari efek biologis radiasi ponsel yang merugikan bagi tubuh manusia.
"Saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion (yang ditimbulkan ponsel) meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Satu-satunya efek biologis yang diakui secara konsisten dari radiasi frekuensi radio pada manusia adalah pemanasan," pernyataan dari Institut Kanker Nasional AS atau National Cancer Institute seperti dikutip FDA.