Baca Juga: Penyintas Kanker Payudara Perlu Terus Aktif Bekerja dan Berkarya, Ini Alasannya
Bahkan, setelah masa menyusui berakhir, perubahan mikroskopis pada sistem pengiriman susu melindungi payudara terhadap sel pra-kanker.
Efek ini lebih sering dirasakan pada wanita yang telah menyusui lebih banyak anak atau untuk waktu yang lebih lama dibandingkan yang lain.
Semakin tua seorang wanita saat melahirkan pertama kali, semakin besar risiko kanker payudara yang dihadapi.
Tapi Borges mengingatkan bahwa hal ini tidak sesederhana itu.
"Saya tidak pernah ingin seorang wanita memutuskan tidak memiliki anak karena hal-hal yang berkaitan dengan kanker payudara," ungkap Borges.
Menyusui mungkin cukup mengimbangi peningkatan risiko kanker payudara yang terkait kehamilan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menyusui dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker payudara agresif hingga 20 persen dibanding wanita yang tidak menyusui.
Baca Juga: Sering Diabaikan Banyak Wanita, 5 Gejala Kanker Payudara Ini Wajib Kamu Waspadai, Apa Saja?
Sayangnya, ada satu kelompok yang tampaknya tidak mengalami efek yang sama. Kelompok tersebut adalah orang Amerika-Afrika.
Diketahui bahwa wanita kulit putih mengalami kanker payudara lebih sering setelah menopause dibanding wanita Amerika-Afrika.