Follow Us

57 Persen Wanita Alami Peningkatan Stres dan Kecemasan di Masa Pandemi, Begini Cara Mengatasinya

Nailul Iffah - Selasa, 06 April 2021 | 08:15
Bentuk dari selfcare
E+

Bentuk dari selfcare

GridHype.ID - Setahun sudah pandemi COVID-19 melanda Tanah Air. Hal ini sangat berdampak terhadap kehidupan hampir semua orang, termasuk sosok ibu yang dituntut untuk multiperan. Tak heran jika 57% wanita mengalami peningkatan stres dan kecemasan.

Baca Juga: Canggung Parah! Momen Langka Nagita Slavina dan Ayu Ting Ting Hadiri Kondangan Bareng, Tak Saling Sapa Bak Perang Dingin Semua terjadi karena seiring bertambahnya beban, mengurus keluarga dan pekerjaan rumah tangga, juga masalah ekonomi selama pandemi. Dengan adanya pandemi ini semakin banyak yang harus dilakukan, khususnya bagi kamu para ibu karena harus mendampingi anak online learning. Sebab kamu tidak hanya menjadi seorang ibu tapi juga menjadi guru ketika kegiatan belajar anak pun dilakukan di rumah. Lantas apakah hal tersebut bisa memicu kecemasan yang berlebihan? Tiara Puspita, M. Psi, seorang psikologis, membenarkan hal tersebut karena selama pandemi ibu memiliki banyak peran. "Benar. Bahwa ternyata tugas-tugas yang dimiliki seorang ibu sebelum pandemi kan sudah banyak sekali, multiperan ibaratnya. Nah dengan adanya pandemi ini semakin banyak tugas-tugasnya, apalagi dengan anak online learning ya.

Baca Juga: Uang Dapur Capai Rp 150 Juta Demi Beri Makan Keluarga dan 37 Asistennya, Nathalie Holscher Bikin Ussy Sulistiawaty Kaget Bukan Kepalang, Istri Sule: Aku Aja Syok Ibu tidak hanya menjadi seorang ibu tapi juga menjadi guru apalagi kalau ternyata ibunya juga bekerja jadi balancing antara menjadi guru dan mengawasi anak sekolah kita juga work from home. Dan juga tantangan finansial dan kebutuhan-kebutuhan mendadak dan tidak diprediksi sebelumnya membuat para ibu juga mencari-cari cara untuk mencari tambahan penghasilan untuk memahami cara mengelola keuangan," kata Tiara Puspita, M. Psi, seorang psikologis. Tiara mengatakan ibu cenderung punya keinginan untuk menjadi sempurna.

Bukan serta merta menjadi sempurna tapi banyaknya tugas dan tuntutan itulah yang membuat ibu memiliki perasaan untuk "Saya harus bisa mengerjakan semuanya dan seorang ibu harus menjadi sosok yang kuat". "Nah ini menimbulkan berbagai kendala di antaranya kecemasan, tidak ada batasan antara peran, kelelahan, stres, bahkan juga kesepian. Karena kebanyakan ngurus rumah akhirnya tidak bisa berinteraksi dengan teman-teman di luar atau kalau karena pandemi kita jadi terbatas untuk bertemu dengan orang-orang di sekitar kita yang biasanya menjadi support system," ucap Tiara. Akhirnya lama-lama dalam satu tahun kita bisa merasa kejenuhan, burn out, dan kalau kita mau self care merasa meninggalkan anak untuk melakukan sesuatu untuk diri sendiri akhirnya kita merasa bersalah, lanjut Tiara.

Baca Juga: Masih Takut dengan Mitos MSG Bikin Bodoh? Ini Nih 5 Bahan Penyedap yang Bisa Munculkan Rasa Umami "Jadi banyak sekali ibu-ibu yang mau self care merasanya guilty. Di sisi lain ternyata banyak sekali kecemasan yang muncul akibat pandemi dan ternyata dari hasil survei secara global 90 persen ibu merasa lebih lelah dibandingkan sebelum pandemi dan juga merasa lebih low atau mood rendah, cemas lebih tinggi. Akhirnya ibu menjadi irritated atau lebih mudah marah, merasa kesal kalau ada yang sedikit berantakan di rumah atau anak susah dibantu belajar akhirnya ibu menjadi mudah lelah dan marah. Oleh karena itu, agar para ibu bisa memahami cara melakukan self care dan mengelola mental diri sendiri demi menjaga kondusifitas rumah tangga. Sebaiknya cari tahu apa yang dibutuhkan terlebih dulu, seperti tidur cukup, merawat diri, bersosialisasi dengan orang-orang yang menjadi support system. Walaupun waktunya padat setidaknya dalam waktu 1 minggu kita ada waktu untuk recharge. Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi dengan pasangan agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga. (*)

Editor : Nailul Iffah

Latest