Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Duel Bernilai Rp150 Juta Lawan Dewa Kipas, GM Irene Tampik Tudingan Mata Duitan: Saya Ingin Apresiasi

Ruhil Yumna - Sabtu, 20 Maret 2021 | 20:45
GM Irene (kiri) dan Dadang Subur alias Dewa Kipas (kanan)

GM Irene (kiri) dan Dadang Subur alias Dewa Kipas (kanan)

Baca Juga: Sering Dianggap Remeh, Siapa Sangka Ikan Teri Ternyata Bisa Bantu Meningkatkan Kecerdasan Otak lho!

Menurut Irene Sukandar, ujaran terkait bayaran dalam siniar bersama Deddy Corbuzier justru menjelaskan statusnya sebagai seorang pecatur profesional.

“Catur adalah profesi saya.

Saya menginginkan adanya apresiasi. Misal penyanyi profesional jika diminta menyanyi di suatu tempat, pasti akan meminta hadiah atau bayaran, begitu juga pecatur profesional, itu di satu ranah yang sama,” kata Irene Sukandar.

Irene Sukandar lantas mengambil gelaran Indonesia Open Chess 2013 sebagai jalan penjelasan.

Menurut Irene, lumrah bagi seorang pecatur, apalagi dengan titel Grand Master untuk mendapatkan insentif yang layak.

Keberadaan pecatur bertitel Grand Master secara langsung akan mendongkrak prestise sebuah ajang.

Gengsi ajang catur internasional, Indonesia Open Chess 2013, juga terangkat berkat kehadiran nama-nama besar Grand Master dunia semodel Nigel Short (Inggris), Aleksandr Moiseenko (Ukraina), Hoang Thanh Trang (Hongaria), serta Antoaneta Stefanova (Bulgaria), yang tentu tidak datang secara gratisan.

Baca Juga: Penggunaannya Sempat Ditangguhkan di Beberapa Negara Termasuk Indonesia, Kemenkes Sebut Distribusi Vaksin Covid-19 AstraZeneca Mulai Senin Pekan Depan

Fakta tersebut justru menjadi bukti bahwa catur bisa menghidupi.

Irene yang mengaku butuh berjuang selama 9 tahun demi mendapat titel Grand Master, berkata bahwa berkarier di dunia catur menjanjikan prospek yang cerah.

Ia mantap menepis anggapan yang menyebut bahwa catur tidak menghasilkan. “Catur sebenarnya cukup menjanjikan.

Source : kompas Wartakota

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x