Dikutip dari express.co.uk pada artikel berjudul 'Life-saving PLANE CRASH escape system is being IGNORED, says inventored' yang dipublikasikan pada 11 November 2015.
Gamil Halidov mengaku pernah menawarkan teknologi hasil rancangannya tersebut kepada produsen pesawat besar yang tidak ia sebutkan namanya, namun ditolak mentah-mentah.
Gamil Halidov merancang teknologi ini karena terinspirasi kecelakaan pesawat Metrojet dengan nomor penerbangan 9268, yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Kogalymavia asal Rusia.
Pesawat itu jatuh di Semenanjung Sinai pada 31 Oktober 2015, setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh di Mesir, menuju Bandara Pulkovo, St Petersburg, Rusia.
Pesawat berjenis Airbus A321 itu mengangkut 217 penumpang dan tujuh kru pesawat, dan semuanya tewas ketika pesawat tersebut patah dan hancur di udara.
Jauh sebelum kecelakaan itu terjadi, Gamil Halidov bahkan mengaku sudah merancang ide kapsul dalam pesawat itu sejak tahun 2000.
Kapsul yang dirancangnya terbuat dari bahan polimer, yang tidak hanya tahan tekanan udara, tetapi juga tidak bisa tenggelam atau terbakar.
Dia memperkirakan, kapsul itu beratnya tidak akan lebih dari 2-4 ton, sehingga tidak akan signifikan mempengaruhi kinerja pesawat atau menambah konsumsi bahan bakar.
"Para desainer pesawat selalu meningkatkan konstruksi."
"Tetapi mereka tidak melakukan apa pun untuk membantu menyelamatkan nyawa penumpang, ketika semuanya berjalan salah," ujar Gamil Halidov.