“Saya mulai memerhatikan hal-hal yang terasa tidak enak. Saya tidak bisa mencium apapun, rasa cokelat seperti daging merah dan jadi menghilang, ”kata Frankeny.
Hal itu membuat dirinya merasa tidak ada makanan yang menggugah selera. Indra perasa dan penciumannya terdistorsi.
Bahkan meskipun kemampuan indra perasanya kembali berfungsi beberapa minggu kemudian, Frankeny tetap merasa tidak nyaman.
Baca Juga: Setelah Pevita Pearce, Nirina Zubir Juga Umumkan Dirinya Terpapar Covid-19 Bersama Sang Suami
"Menurut saya, itu adalah bagian terburuk dari penyakit Covid-19 dibandingkan dengan semuanya," kata dia.
Pasien lain yakni Brittney Hansen mengalami parosmia jangka panjang. Dia kehilangan indra perasa dan penciumannya selama sembilan bulan.
Sama seperti Frankeny, Hansen mengalami parosmia seminggu setelah gejala pertama Covid-19 muncul.
Walaupun dia kembali mendapatkan fungsi indera perasa dan penciuman, tetap ada yang berubah dari pola makannya.
Hansen tidak lagi mengonsumsi sebagian besar makanan dan minuman panas karena merasa aneh.
Baca Juga: Setelah Pevita Pearce, Nirina Zubir Juga Umumkan Dirinya Terpapar Covid-19 Bersama Sang Suami
"Rasanya seperti ada sesuatu yang mati dan mengerikan. Makanan dan minuman panas membuat saya ingin muntah, kopi dan steak baunya seperti daging mati yang membusuk,” kata Hansen.
Dirinya telah mencoba melakukan terapi aroma menggunakan minyak esensial. Tujuannya untuk melatih kembali indra penciuman dan perasa yang hilang.