Sejumlah peneliti asal China mengklaim virus corona baru atau SARS-CoV-2 berasal dari India.
Diberitakan Express, Sabtu (28/11/2020), virus corona dalam penelitian tersebut diduga menular dari hewan ke manusia saat gelombang panas pada awal musim panas 2019 terjadi di India.
Gelombang panas disebut telah meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan.
Interaksi itu didapat saat hewan liar, seperti monyet, terlibat perebutan air yang mematikan.
Melansir Daily Mail, Jumat (27/11/2020), penelitian tentang asal virus corona tersebut dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dipimpin Dr Shen Libing.
Dalam makalah, disebutkan tim peneliti menggunakan analisis filogenetik, yaitu studi tentang bagaimana virus bermutasi untuk mencoba melacak asal-usul Covid-19.
Para ilmuwan berpendapat mungkin untuk melacak versi asli virus dengan menemukan sampel dengan mutasi paling sedikit.
Namun, klaim baru ilmuwan China tersebut ditolak sejumlah ilmuwan terkemuka.
Mengutip The Sun, Jumat (27/11/2020), profesor dalam genetika manusia dan biostatistik di UCLA, Marc Suchard, mengatakan "koleksi acak" dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan "nenek moyang".
Menurutnya, metode yang digunakan para ilmuwan dari China itu membawa ketidakpastian yang cukup besar.