Follow Us

Deretan Kekayaan Bumi Cendrawasih Ini yang Dipertaruhkan Pemerintah Indonesia Bila Otonomi Khusus Papua Hangus Beberapa Bulan Lagi

Nabila N C, None - Senin, 28 September 2020 | 13:30
(Ilustrasi wilayah Papua) Grafik titik api di wilayah Papua dan Papua Barat pada Minggu (8/9/2019).
BBMKG WILAYAH V JAYAPURA

(Ilustrasi wilayah Papua) Grafik titik api di wilayah Papua dan Papua Barat pada Minggu (8/9/2019).

Baca Juga: Tak Mampu Bubarkan Konser Musik Dangdut yang Diselenggarakan Wakil Ketua DPRD Tegal, Kompol Joeharno Harus Telan Pil Pahit Dicopot dari Jabatannya

Makalah yang diterbitkan oleh Future Directions International pada 17 September 2020 ini akan mengkaji perspektif Pemerintah Indonesia tentang gerakan kemerdekaan Papua Barat dan kepentingannya dalam mempertahankan kontrol kedaulatan atas wilayah tersebut, meskipun ketegangan dan kekerasan meningkat.

Papua Barat, yang meliputi provinsi Papua dan Papua Barat, memiliki luas daratan 450.000 km2, terhitung hampir seperempat dari total luas daratan Indonesia.

Tanah itu juga kaya akan sumber daya dan mengandung deposit mineral yang sangat besar, terutama emas dan tembaga, dan ladang minyak dan gas yang luas, serta petak besar hutan hujan yang cocok untuk memproduksi minyak sawit, komoditas ekspor terbesar Indonesia.

Baca Juga: Jarang Terekspos Publik, Potret Nenek Nia Ramadhani, Tetap Menawan dan Modis Meski Telah Berusia Senja

Menurut angka tahun 2019, provinsi gabungan Papua dan Papua Barat menyumbang 1,7 persen dari Produk Domestik Regional Bruto Indonesia dan nilai ekspor dari pelabuhan di provinsi-provinsi tersebut mencapai 0,7 persen dari total nilai ekspor Indonesia.

Angka tersebut sangat kecil mengingat, dalam hal produksi, tambang Grasberg di Papua adalah salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.

Faktanya, kontribusi kedua provinsi terhadap perekonomian Indonesia serupa dengan Sumatera Barat, yang merupakan provinsi yang jauh lebih kecil dan tidak memiliki sumber daya mineral dalam jumlah besar seperti yang ada di Papua Barat.

Baca Juga: Jangan Gunakan Kata Ini di CV Lamaran Kerjamu! Catat 10 Kata yang Dibenci HRD Perusahaan

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya hasil ekonomi Papua Barat, termasuk infrastruktur yang buruk dan sifat eksploitatif dari ekstraksi sumber daya yang menyebabkan sedikit keuntungan bagi penduduk lokal.

Meskipun output ekonominya rendah, nilai Papua Barat bagi Indonesia tidak boleh diremehkan.

Masih terdapat potensi wilayah yang signifikan untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Source : Intisari Online

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest