"Mereka mengalami tekanan yang luar biasa hebat di media sosial maupun langsung di nomor pribadi sehingga kami ambil langkah cepat untuk memberikan layanan terapi kognitif yang biasa diberikan untuk penderita tekanan mental," kata Vinda saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).
Untuk itu, pihak kampus berupaya akan memberikan pendampingan kepada para mahasiswa yang terlibat dalam video itu.
Baca Juga: Bermula karena Pulang Malam, Sepasang Remaja Berusia 15 Tahun dan 12 Tahun Dipaksa Nikah Muda
Terapi atau pendampingan ditangani langsung oleh Tim Crisis Center dari program studi psikologi secara daring.
Selain itu, proses pelaksanaanya tetap menerapkan protokol kesehatan.
Diselesaikan secara kekeluargaan
Sementara itu, Nurhasan menegaskan, pihaknya bersama fakultas terkait telah memberikan evaluasi sekaligus bimbingan kepada mahasiswa yang bersangkutan dan seluruh masalah yang ada akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Pelaksanaan PKKMB, menurutnya, bertujuan menambah wawasan terkait dunia kampus untuk mahasiswa baru agar cepat beradaptasi dalam menyukseskan pembelajaran di lingkup pendidikan tinggi tanpa adanya aksi kekerasan dalam bentuk apapun.
"Kami menjadikan ini sebagai catatan evaluasi penting yang diharapkan menjadi masukan untuk perbaikan dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan," ujar dia.
Nurhasan menjelaskan, peristiwa itu adalah kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKBM) di Fakultas Ilmu Pendidikan.
Baca Juga: Coba Tempelkan Masker Kunyit di Area Mata Selama 10 Menit, Hal Luar Biasa Ini akan Kamu Dapatkan
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam video yang beredar, tampak tiga mahasiswa senior membentak mahasiswi baru tersebut.