Yaitu jangan sekali-kali menyapa gadis Timor Leste dengan sebutan 'nona', kenapa?
Pasalnya, meski dalam bahasa Indonesia 'nona' adalah sebutan yang biasa digunakan, sebutan itu justru bermakna negatif di Timor Leste.
Itu seperti yang disampaikan Dr. Nurkukuh, ia mendapat kesempatan ikut serta dalam tim kesehatan Timor Timur yang merupakan kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan badan-badan yang memberi bantuan disana yaitu CRS dan OXFAM.
Saat itu Timor Leste atau Timor Timur masih menjadi bagian dari Indonesia.
Kisah pengalamannya mengunjungi Timor Timur diterbitkan di Majalah Intisari edisi September 1980, dengan judul Kampanye Mandi di Tim-tim.
Menurut keterangan, kira-kira ada 33 macam bahasa yang sangat berbeda dipakai sehari-hari di seluruh wilayah Timor Timur.
Di tengah banyaknya bahasa di Timoe Leste, jangan heran jika ada persamaannya dengan-bahasa Jawa, misalnya anjing di Timtim = asu, rumah = omah, lalat juga lalar, tiga diterjemahkan tolu, tujuh adalah vitu dan delapan = walu.
Untuk arti kata 'nona' di Timor Leste yaitu pelacur. Sehingga bagi kita orang Indonesia yang datang ke sana perlu berhati-hati dalam penggunaan sapaan ini.
Lalu, apa sebutan untuk gadis di Timor Leste?
Rupaya, sebutannya 'manina'. Ingat sebutan ini ya...