Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebut Punya Bukti Virus Covid-19 Buatan Manusia, Ahli Virologi China Kini Sembunyi dan Merasa Terancam

None - Sabtu, 12 September 2020 | 12:00
Ilustrasi ilmuwan dan covid-19
Pexels

Ilustrasi ilmuwan dan covid-19

Baca Juga: Langit Merah di California Disebut Mirip Pada Saat Kebakaran di Jambi 2019 Lalu, Berikut Penjelasannya

Dia mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari negaranya, informasinya dihapus dari database pemerintah dan bahwa rekan-rekannya 'diberitahu untuk menyebarkan rumor tentang dia'.

'Ini adalah akal sehat bagi orang China,' katanya. 'Kami tahu di bawah pemerintahan China (mereka berisiko)

'Mereka menghapus semua informasi saya dan juga mereka mengatakan kepada orang-orang untuk menyebarkan rumor tentang saya, bahwa saya pembohong.

"Saya tidak tahu apa-apa, saya baru saja membunuh seekor hamster di lab. Mereka akan mencoba untuk mengontrol keluarga dan teman-teman saya dan kemudian tiba-tiba saya tidak ada," tuturnya.

Baca Juga: Nia Ramadhani Ungkap Jika Jatah Bulanannya Lebih Besar dari Bayaran Jadi Artis, Namun Istri Ardi Bakrie Harus Siap Diusir dari Rumah Jika Nekat Lakukan Hal ini

Ahli virus ini berbasis di universitas bergengsi Hong Kong, salah satu pusat penelitian penyakit menular terkemuka di dunia dan merupakan bagian penting dari jaringan epidemiologi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Yan mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama yang mempelajari virus corona yang kemudian dikenal sebagai Covid-19, dan mengklaim pada akhir Desember 2019.

Dia diminta oleh atasannya di Universitas untuk menyelidiki kelompok aneh kasus mirip SARS. yang pernah meletus di daratan Cina.

Melalui kontak medis dan ilmiahnya, dia mengklaim telah menemukan penyamaran proporsi epik, tetapi bukti tentang penularan manusia dan klaim Beijing dengan sengaja mendistorsi detail asal-usul virus diabaikan.

Baca Juga: 10 Hari Sebelum Kecelakaan Tragis yang Renggut Nyawanya, Nike Ardila Ternyata Sempat Ungkap Permintaan Khusus Pada Seorang Pelukis

Ketika jumlah korban tewas meningkat, Dr Yan merasa dia memiliki kewajiban moral dan ilmiah untuk menyembunyikannya, dan sekarang bersembunyi setelah melakukan perjalanan ke AS, dan khawatir hidupnya dalam bahaya.

Source : Warta Kota

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x