Wanita itu berkata: '"Itu adalah cinta pada pandangan pertama. Kami belajar bersama di Tshwane University of Technology di Nelspruit."
"Ketika saya pertama kali melihatnya, kami terhubung. Kami jatuh cinta sejak hari itu."
“Yang ingin kami lakukan hanyalah memiliki keluarga dan banyak anak.
"Jadi bisa kaubayangkan betapa terkejutnya kami ketika mereka menyampaikan berita."
"Kita akan punya anak bersama. Kami tidak tahu apa yang akan kami katakan kepadanya ketika dia dewasa. "
Setelah itu, pasangan tersebut memutuskan untuk berpisah.
Baca Juga: Kisah Vian Dakhill, Budak Seks ISIS yang Tak Sengaja Memakan Anaknya Sendiri dengan Sepiring Nasi
Si pria menambahkan:
"Kami tidak dapat berpikir jernih."
Inses tetap menjadi suatu hal yang tabu di masyarakat dan merupakan konsep yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang.
Namun penelitian oleh British Medical Journal menunjukkan bahwa setengah dari mereka yang terpisah dari kerabat pada usia muda mengalami perasaan seksual yang kuat ketika mereka dipersatukan kembali.
Para psikiater percaya bahwa penolakan alami saudara dan saudari merasa tumbuh bersama ketika anak-anak bertindak sebagai penghambat inses.