“Saya mendengar pasar. Kalau membangun ekosistem baik ya harus diterima pasar,” kata Erick.
Mantan bos Inter Milan itu pun mengaku tak takut jika mendapat ancaman dalam pemilihan atau pencopotan direksi BUMN.
“Saya tidak takut diancam-ancam karena loyalitas saya jelas ke Presiden. Kedua, kita membangun sistem transparan untuk kita bisa 5 tahun lagi BUMN berubah,” ucap dia.
Perombakan Tergantung KPI
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya juga sempat berbicara bahwa pencopotan pejabat BUMN dilakukan berdasarkan kinerja, bukan berdasarkan suka atau tidak suka.
Dia menegaskan bahwa tidak semua pejabat BUMN dilengserkan.
Erick mengaku masih melihat beberapa orang dapat bekerja dengan dirinya.
Jika ukuran kerja terpilih atau Key Performance Indicator (KPI) yang diberikan tercapai, lanjut Ercik, maka para petinggi BUMN itu tidak akan dicopot dari jabatannya.
“Tidak semua dirut yang diangkat menteri BUMN sebelumnya (Rini Soemarno), itu saya ganti.
Kenapa? Itu bukan (gaya) kepemimpinan yang saya miliki,” ujar Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).