Seo Yu Suk, seorang manajer penelitian di Lembaga Studi Korea Utara di Seoul mengatakan kepada Reuters:
"Korea Utara mendorong keras masyarakatnya untuk mengumpulkan lebih banyak ikan."
"Sehingga mereka bisa mengatasi kekurangan makanan mereka."
Kapal-kapal reyot yang digunakan tidak dapat menerjang ombak besar di musim gugur,.
Kemungkinan mereka yang melaut tidak selamat dan masih banyak lagi yang belum diketahui nasibnya. (Masruroh Ummu Kulsum)
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Diduga Karena Kehidupannya yang 'Suram dan Putus Asa, Misteri Kapal 'Hantu' Penuh Mayat dari Korea Utara yang Terdampar di Jepang Ini Terkuak, Ternyata Sering Terjadi?