Follow Us

Di Balik Segala Hal Negatif yang Ditimbulkan, Pandemi Corona Membuat Getaran Bumi Berkurang, Buat Gempa Kecil Terdeteksi dengan Mudah

None - Minggu, 05 April 2020 | 07:55
Satelit GRACE-FO yang dimiliki NASA sejak tahun 2002.
Youtube /NASA Goddard

Satelit GRACE-FO yang dimiliki NASA sejak tahun 2002.

Stasiun seismik di Brussel, misalnya. Lecocq berkata bahwa pada hari biasa, stasiun yang dibangun lebih dari seabad lalu di tengah kota ini nyaris tak berguna karena terganggu oleh kebisingan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Baca Juga: Seluruh Kulit Wanita ini Berubah Jadi Hijau Saat Bangun Tidur, Penyebabnya Karena Kesalahan yang Ia Lakukan ini

Para pakar Belgia bahkan harus mengandalkan stasiun lain yang memanfaatkan pipa di bawah tanah untuk memonitor aktivitas seismik di area Brussel.

Namun, Lecocq kini menilai bahwa untuk saat ini, stasiun seismik Brussel hampir sama baiknya dengan stasiun yang menggunakan pipa bawah tanah.

Efek ini juga dirasakan oleh pakar seismologi Paula Koelemijer di London, Inggris, Celeste Labedz di Los Angeles, Amerika Serikat dan BMKG di Indonesia.

Diwawancarai oleh Kompas.com via pesan singkat, Sabtu (4/4/2020); Daryono berkata bahwa seismik yang bersumber dari aktivitas manusia memang didapati berkurang karena banyak kota besar yang penduduknya mengurangi aktvitas.

Hal ini memang tidak memengaruhi seismik yang bersumber dari gempa atau sumber-sumber Bumi lainnya (endogen), karena gempa masih terjadi di indonesia puluhan kali dalam sehari dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Baca Juga: 19 Negara Ini Diketahui Bebas Virus Corona, Kok Bisa?

Akan tetapi, berkurangnya kebisingan seismik membantu para pakar di BMKG dalam membaca gelombang gempa.

Sebab, gelombang, khususnya yang bersumber dekat kota, menjadi relatif lebih jelas.

"Kita makin jelas baca gelombang gempanya karena noise-nya berkurang," ujarnya.

(*)

Source : kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular