Sembari tersenyum Ida berkata, “Mengapa Kamu tidak berkata saja bahwa Kamu akan membunuh dan memakan seorang perempuan tua seperti saya. Saya pastilah sangat sulit dimakan dan alot.”
Ida, dengan gaya pantomimnya, berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa dirinya tidak takut apapun.
Bahkan, apabila mereka menginginkannya, dia rela dibawa oleh mereka asalkan mereka mengantarnya ke Eier Tau—Danau Toba.
Kemudian para lelaki beringas dan bertombak itu melepaskan tawa mereka.
Barangkali, kepercayaan diri yang Ida tunjukkan telah membuat suatu kesan bersahabat kepada mereka.
Pada akhirnya, mereka menyambut Ida dengan uluran tangan, dan lelaki bertombak yang melingkari perlahan membuka jalan untuk dirinya.
Ida bersuka cita lantaran terlepas dari bahaya di pedalaman Sumatra. Dia pun berhasil berjejak di tepian Danau Toba dengan selamat.
Ketika peristiwa itu telah dua tahun berlalu, Ida telah kembali ke kampung halamannya di Wina, Austria.
Dia terkejut pada satu pemberitaan dari Hindia Belanda.
Baca Juga: Jangan Lagi Disepelekan, ini Alasan Kenapa Menstruasi Tiba-Tiba Selesai Lebih Cepat
“Saya membaca surat kabar yang mewartakan bahwa tiga misionaris asal Prancis di pedalaman Tappanolla, Batak; telah terbunuh dan dimangsa oleh para kanibal ditengah perayaan dengan tarian dan musik.”