Follow Us

Hampir Membuatnya Meregang Nyawa, Trainer Dunia Ini Pilih Tinggalkan CrossFit Olahraga Terakhir yang Dilakukan oleh Mendiang Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Dunia

None - Sabtu, 22 Februari 2020 | 16:35
Ilustrasi crossfit
freepik

Ilustrasi crossfit

GridHype.ID - Nama Bob Harper mungkin tak terlalu dikenal orlah masyarakat Indonesia.

Namun ia adalah seorang 'Trainer' ternama dunia asal Amerika Serikat.

Dia mulai dikenal saat muncul dalam sebuah serial televisi yang berjudul 'The Biggest Loser'.

'The Biggest Loser' merupakan sebuah reality show penurunan berat badan, di mana kontestan akan didampingi oleh pelatih kebugaran selebriti dan pakar kesehatan.

Baca Juga: Sehari Sebelum Meninggal Dunia, Ashraf Sinclair Masih Berlatih Olahraga Crossfit

Kini tak lagi menjadi pelatih di acara tersebut, namun nama Bob Harper tidaklah meredup.

Kini pria berusia 54 tahun ini dikenal sebagai pembawa acara.

Melansir dari Cheatsheet.com (14/2/2020), Rupanya Bob Harper memiliki pengalaman tak terlupakan dalam menjalankan profesinya sebagai pelatih.

Harper pernah mengalami serangan jantung besar-besaran tiga tahun lalu yang hampir membuat nyawanya tak tertolong.

Bahkan, karena tragedi yang menimpanya, Harper kini tak lagi melakukan latihan CrossFit yang merupakan kegemarannya.

Serangan jantung yang dialami Harper terjadi ketika dia bekerja di kelas CrossFit.

Saat itu dia merasa baik-baik saja dan dalam kondisi yang bugar.

Namun, ternyata kondisi seperti itu tak menghindarkannya dari serangan jantung.

Setelah dia selamat dari serangan jantung itu, Harper diberitahu bahwa selamatnya 'Trainer' ternama dunia dari peristiwa itu adalah sebuah keberuntungan.

Kebetulan ada dua dokter yang juga berada di gym saat kejadian nahas itu.

Baca Juga: Daniel Mananta Ungkap Sosok Ashraf Sinclair: Tak Gengsi Lepas Jabatan di Perusahaan Demi BCL dan Noah

"Ada suatu peristiwa yang terjadi di gym, saat itu ada dua dokter yang ada di sana. Saya sangat beruntung. Terima kasih Tuhan.

"Mereka (dokter) mulai melakukan CPR pada saya, mereka mengeluarkan AED dan menggunakannya pada saya dua kali sebelum paramedis tiba di sana dengan sangat cepat dan mereka menyentak saya sekali lagi," katanya.

Meski tertolong, pria kelahiran 18 Agustus 1965 ini harus mengalami koma selama dua hari.

Bahkan, disebut jika harapan hidupnya hanya 6 persen saja.

“Itu adalah tingkat kelangsungan hidup 6 persen. Saya mengalami serangan jantung penuh. Jantungku berhenti berdetak. Bukan untuk menjadi dramatis, tetapi saya sudah mati. Aku sudah mati di tanah itu," bebernya.

Bob Harper
Kolase Instagram

Bob Harper

Mungkin orang yang melihat betapa bugarnya Harper tidak akan mengira jika dia pernah mengalami hal seperti itu.

Kini Harper yang telah lolos dari maut, hidup untuk memberi tahu dan memperingatkan orang lain bahwa bahkan orang seperti dirinya yang dalam kondisi fisik baik bisa menderita gangguan kesehatan mengerikan seperti itu.

Seorang ahli jantung, Warren J. Wexelman, MD, yang juga seorang instruktur klinis di Departemen Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas New York mengatakan bahwa orang biasa tidak akan pulih dari peristiwa yang dialami Harper.

Baca Juga: Adik Ipar Unggah Momen Keluarga Ashraf Sinclair Tersenyum Sambil Pegang Foto Mendiang

“Setiap orang biasa tidak akan pulih. Kondisi fisik superior Bob menyelamatkan hidupnya lebih dari segalanya," katanya.

Bob Harper juga tampaknya begitu merasa beruntung sehingga ia pun dengan suka rela melakukan penyesuaian setelah serangan jantung itu.

Ia yang sebenarnya menyukai CrossFit, kini tak lagi melakukannya.

Sebelumnya, ia juga terbiasa makan protein tinggi, tinggi lemak, dan bekerja dengan sangat intens, juga selera makan yang rakus.

Sejak peristiwa itu, ia lebih memperhatian semuanya.

"Saya melihat protein, lemak, dan karbohidrat saya. Saya cenderung tetap sedikit rendah lemak. Saya tinggal jauh dari daging merah," katanya.

Menggantikan CrossFit, kini Harper melakukan yoga panas, yaitu kelas yoga di ruangan dengan suhu 115 derajat dengan kelembaban tinggi. Kemudian ia berdiri di atas matras selama 90 menit tanpa musik.

Sempat menjadi olahraga kegemaran Harper namun kini telah ditinggalkannya, CrossFit memang cukup banyak digemari.

Olahraga ini juga menjadi salah satu olahraga yang diduga dilakukan oleh Ashraf Sinclair sebelum meninggal.

Baca Juga: Seolah Tahu akan Ajal yang Dekat, Sebelum Meninggal Ashraf Sinclair Sampaikan Pesan Ini pada Seorang Ustadz

Meninggalnya suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) pada Selasa (18/2/2020) kemarin membuat orang-orang mengenang berbagai hal tentang dirinya.

Termasuk bagaimana pemain sinetron yang satu ini memiliki hobi olahraga, juga berkecimpung di dunia bisnis.

Ya, selain menjadikan CrossFit sebagai olahraga yang dijalankannya, Ashraf sendiri merupakan co-founder dari klub CrossFit yang bernama CrossFit Equator.

Klub ini didirikan Ashraf bersama dua rekannya, yaitu Oka Tripambudi dan Brian Pandji.

Kematian Ashraf Sinclair Dicurigai Sebab Olahraga Berlebihan, Ternyata Latihan CrossFit Memang Tak Aman, Mampu Merusak Ginjal Hingga Sebabkan Kematian
Instagram @ashrafsinclair/Facebook Harley Fowler

Kematian Ashraf Sinclair Dicurigai Sebab Olahraga Berlebihan, Ternyata Latihan CrossFit Memang Tak Aman, Mampu Merusak Ginjal Hingga Sebabkan Kematian

Melansir dari website resmi Indonesia Fitness Trainer Association (APKI), CrossFit adalah program latihan yang menggabungkan dua unsur sistem aerobik serta anaerobik yang menekankan perpaduan latihan interval dengan intensitas tinggi atau High Intensity Interval Training (HIIT), angkat beban, senam dan disiplin lainnya dalam format serupa latihan sirkuit.

Latihan ini terkenal dengan polanya yang keras dan ketat, contohnya dalam satu sesi latihan Anda akan diminta melakukan 100 push-ups, 100 pull-ups, 100 sit-ups dan 100 squats.

Baca Juga: Tunjukkan Ketabahan dengan Senyuman Lebar, Penyanyi Malaysia Yuna Bagikan Momen Kebersamaan Keluarga Besar Sehari Setelah Kepergian Ashraf Sinclair

Peralatan yang digunakan dalam metode latihan ini pun beragam, mulai dari peralatan gym hingga menggunakan beban berat tubuh sendiri, tali tambang bahkan ban mobil. Setiap orang diberikan beban yang sama saat menjalankan latihan CrossFit.

Setiap harinya, latihan yang dilakukan berbeda-beda.

Peralatan yang digunakan dalam metode latihan ini pun beragam, mulai dari peralatan gym hingga menggunakan beban berat tubuh sendiri, tali tambang bahkan ban mobil.

Setiap orang diberikan beban yang sama saat menjalankan latihan CrossFit.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Nyawanya Nyaris Melayang, 'Trainer' Ternama Dunia Ini Pilih Tinggalkan CrossFit yang Diduga Sempat Dilakukan Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Dunia

Source : Intisari

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest