Follow Us

Setahun Sebelum Tewas Mengenaskan di Gorong-gorong, Delis Sempat Tuliskan Curahan Hatinya, Kerabat: Sering Dibully, Dikatai Bau Lontong

None - Selasa, 04 Februari 2020 | 16:10
Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020)
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020)

Wati pun berjuang dengan menjadi seorang penjual lontong.

"Anak saya pun sempat ingin punya handphone tapi saya belum bisa membelikannya karena penghasilan saya hanya cukup untuk makan saja selama ini," katanya

Baca Juga: Bak Sebuah Keajaiban, Bayi Malang Ini Berhasil Selamat Setelah Dibuang dalam Saluran Air Penuh Semut Merah Penyengat

3. Ingin punya banyak teman

Pada catatan yang ditulisnya, Delis ingin mendapatkan banyak teman.

'Saya memilih ke SMP 6 Negeri karena saya ingin mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dan ingin mendapatkan banyak teman-teman' tulisnya.

Namun kenyataannya, belum ada setahun bersekolah, Delis diduga menjadi korban bully di sekolahnya. Ia menjadi murung sepekan sebelum ditemukan tewas.

Hal itu dikemukakan oleh seorang kerabat Delis bernama Ade Munir (56).

Catatan Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020)
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Catatan Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020)

"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah.

Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," kata Ade.

4. Siswi yang pintar

Source : Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest