Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna
GridHype.ID- Penyebab kematian Lina Jubaedah, istri dari komedian Sule masih menimpulkan tanda tanya publik.
Bukan tanpa sebab, dilansir dari Suar.ID Sule sendiri mengaku jika dirinya belum mengetahui pasti penyebab kematian Lina.
Demi mengetahui hal itu, Sule menyampaikan jika sang mantan istri sempat mendapat tindakan visum oleh dokter.
"Untuk itu saya belum tahu ya, karena nanti mungkin saya juga akan ke rumah sakit karena sempet divisum, kita juga pengen lihat visumnya (hasil) seperti apa," ungkap Sule.
Ia juga mengatakan jika visum itu berdasarkan atas saran dokter.
"Iya, karna kan dia lagi pingsan, nggak tau kenapa dari pihak Putri (anaknya) yang saya tanyain, 'gimana, mama dimana, ayah mau ke situ', 'jangan dulu, yah' katanya. 'Mamah lagi divisum'," papar komedian ini.
"Mungkin bukan visum kali ya, cuma mungkin memeriksa keseluruhannya. Karena kan udah keliatan biru-biru," lanjut Sule.
Karena tak juga mendapat kepastian, Rizky Febian berinisiatif melaporkan perihal meninggalnya Lina Zubaedah ke Polrestabes Bandung pada Senin (6/1/2020) karena kejanggalan tersebut.
"Iya benar. Kemarin hari Senin 6 Januari 2020 saudara Rizky Febian, putra almarhumah, telah melaporkan ke Polrestabes Bandung," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga seperti dikutip dari Kompas.com.
Putra sulung Lina dan Sule itu rupanya curiga jika sang ibu meninggal secara tak wajar.
"Dari laporannya bahwa kecurigaan itu adanya luka lebam di tubuh almarhum," kata Saptono. Kendatipun begitu, Saptono menyampaikan bahwa dalam laporan itu tak ada pihak terlapor.
Rumah sakit angkat bicara
Sementara itu Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam Bandung, dr. Guntur Septapati, MMRS mengatakan, Lina Jubaedah saat tiba di instalansi gawat darurat (IGD) dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Menurutnya, kala itu pihak keluarga meminta jenazah langsung dipulangkan.
"Saat itu (jenazah Lina) dianggap normal, (keluarga) minta langsung dibawa pulang.
Enggak ada mengarah dan melihat ke arah lebam-lebam," ujar Guntur seperti dilansir dari Tribun Jabar di RS Al Islam, Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/1/2020).
Sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, apabila ada pasien yang meninggal dunia dan pihak keluarga ragu dengan penyebab kematiannya maka bisa mengajukan untuk dilakukan otopsi.
"Karena secara medis, bisa diketahui semua.
Misalnya perkiraan kematian berapa lama, soalnya datang ke sini sudah meninggal," katanya.
Dikarenakan pasien tiba dalam kondisi sudah meninggal dunia, pihak rumah sakit kala itu tak melakukan tindakan apapun.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 04.00 pagi, pukul 04.15 dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan standar rumah sakit dan lain-lain, (pada) pukul 04.15 pasien sudah meninggal dunia," ujar Guntur.
(*)