Namun, saat berusia 3 tahun, kejanggalan mulai terlihat dari diri Efendi.
Saat itu Efendi tidak bisa bicara dan berjalan, padahal pada usia 3 tahun tersebut anak harusnya sudah bisa melakukannya.
"Dia hanya merangkak kemana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan," ujar Latifa dikutip dari Kompas.
Sebelum tinggal di kandang ayam, Efendi pernah ditempatkan di surau, namun ia masih bisa keluar dan mulai memakan makanan yang tidak layak seperti dedak yang ditemukannya.
"Efendi pernah makan olahan dedak untuk pakan sapi. Bahkan kulit buah siwalan, bunga, dedaunan juga dimakan. Makanya kami coba untuk dikurung," tambah Latifah.
Pernah juga suatu ketika, Efendi hilang dan ditemukan pada malam di pinggiran sungai dan kuburan belakang rumah.
"Pernah sekali Efendi luput dari perhatian kami, dia justru hilang dan baru ditemukan di kuburan belakang rumah," ujar Latifah dikutip dari Tribun Madura.
Tak sekali, setelahnya Efendi juga kembali hilang dan ditemukan di dekat hutan.
Baca Juga: Orangtua Harus Waspada, Jajanan Anak yang Biasa Dijajakan ini Bisa Jadi Pemicu Leukimia
"Pernah juga kejadian, Efendi ditemukan di pinggir hutan di timur rumah," kata Hamzah.
Orangtuanya sendiri sebenarnya tak tega, namun mereka terpaksa harus mengurung Effendi demi keselamatan anak itu sendiri.