Gridhype.id - Madison Gulliver saat itu mash berusia 7 tahun.
Dirinya mendapat luka bakar yang tak biasa akibat penggunaan henna pada tangannya.
Madison tertarik membuat tato henna saat berlibur di Mesir. Namun begitu sampai di rumahnya di Inggris, ia mengeluh karena tatonya menjadi gatal.
Tak lama kemudian bekas tato itu melepuh dan meninggalkan lecet yang menyakitkan. Perlu tindakan operasi untuk menyembuhkan luka itu.
Baca Juga: Jangan Keliru, 6 Makanan Sehat ini Bisa Jadi Berbahaya Jika Dikonsumsi Diwaktu yang Tidak Tepat
Tato henna hitam bisa mengandung kadar paraphenylenediamine (PPD) yang tinggi. PPD merupakan zat kimia beracun.
PPD banyak ditemui di banyak produk, seperti tabir surya dan pewarna rambut, namun biasanya digunakan dalam dosis sangat kecil.
Penambahan PPD ke dalam henna yang dikatakan herbal itu menjadi masalah tersendiri dalam kesehatan masyarakat.
Pasalnya, PPD merupakan zat kimia alergen yang sering menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada anak-anak.
Baca Juga: Jadi Makanan Pokok, Benarkah Tidak Makan Nasi Justru Baik Untuk Kesehatan Tubuh?
Dan itulah yang menimpa Madison.
Bersama ayahnya Martin, seorang manajer Royal Mail, dari Isle of Wight, ibunya Sylvia (43), dan kakanya Sebastian (9), Madison beribur ke Mesir. Penatoan itu dilakukan pada minggu kedua mereka berada di Mesir.