Tidak mengikuti kemauan sang ibu untuk menikahi seorang pria kaya, Cianciulli merasa bahwa ibunya telah mengutuk pernikahannya.
Meski tidak masuk akal, ia merasa hidupnya penuh kesengsaraan dan rasa sakit.
Kemudian, pada tahun 1921, Cianciulli dan suaminya pindah ke kota Lauria. Sejak awal, mereka telah mengalami masalah keuangan, apalagi penghasilan Pansardi yang tak banyak.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Cianciulli juga ikut bekerja. Pada tahun 1927, ia sempat ditangkap karena penipuan dan harus masuk ke penjara.
Setelah dibebaskan, Cianciulli dan Pansardi memutuskan untuk pindah ke Lacedonia, di provinsi Avellino, Italia.
Baca Juga: Menghindari Kacang Tanah Karena Takut Jerawat Justru Bisa Bikin Kamu Alami Hal Buruk Berikut ini loh
Mereka berharap dengan berpindah tempat, hidupnya akan menjadi lebih baik. Namun, tampaknya keinginannya tidak sesuai dengan kenyataannya.
Rumah keduanya hancur akibat gempa bumi yang melanda tahun 1930. Tak lama, mereka pindah lagi ke Correggio, sebuah kota di Provinsi Reggio Emilia, Italia.
Di Correggio, mereka mulai mengalami peningkatan keuangan. Cianciulli mulai membuka sebuah toko sabun.
Selama bertahun-tahun, Cianciulli telah mengalami 17 kali kehamilan di mana tiga anaknya keguguran, dan sepuluh anaknya meninggal di usia yang masih kecil.
Cianciulli sangat mempercayai takhayul seperti ramalan, astrologi dan pembacaan garis tangan.