Namun, seringkali juga ditambahkan baut, pasak, pecahan besi tajam, hingga ujung gunting.
Baca Juga: Unik! Satu Keluarga ini Justru Gunakan Kotoran Sapi Untuk Mandi, Ternyata Simpan Khasiat ini
Konsepnya adalah untuk menyebarkan pecahan peluru atau biasa disebut frag.
Frag di sini maksudnya adalah paku dan besi-besi tajam yang lainnya yang diisikan ke dalam bom.
Dilansir dari Insider, para ahli peledak menyatakan bahwa potongan frag ini akan terlempar dengan kecepatan yang cukup tinggi setelah dipicu oleh ledakan.
Seorang pembuat bom rakitan akan membuat titik pacu bom (dinamit) dan menyisakan rongga disekitarnya.
Kalau hanya mengandalkan daya ledakan saja, maka bom rakitan tidak akan mampu menjangkau radius yang besar.
Namun, paku-paku itu bisa terlempar sangat jauh, bahkan tidak bisa diprediksi arah lemparnya.
"Material paku dan potongan benda tajam akam bergerak dalam kisaran 1 hingga 8 kilometer per detik, atau setara antara 2.200 hingga 20.000 mph," jelas Jimmie Oxley, seorang peneliti bahan peledak di University of Rhode Island.
Pergerakan benda-benda ini akan lebih cepat lagi apabila perakit membuatnya dengan daya ledakan yang besar.
Jadi, makin besar kekuatan ledakan sebuah bom, makin cepat pergerakan material besi di dalamnya.