Kudus makin tak tahu apa yang harus dilakukan.
Penghasilannya makin tak menentu, bahkan ia tak mmapu mmebayar listrik.
"Adik saya jaga toko lah ya gitu, enggak ada pemasukan, akhirnya diputus. Ya sudah biasa, makanya gelap-gelapan seperti ini," ucap Kudus.
Meski berkekurangan, Kudus tak ingin mengemis.
"Saya enggak ngemis Pak, paling ya ngamen kalau ada bantuan ya saya terima. Pokoknya tidak mengemis," ucap Kudus.
Iapun akhirnya mengumpulkan botol plastik untuk ditukar dan mendapat upah.
Terdapat juga puluhan botol plastik yang berada di depan rumah Kudus. Botol itu dikumpulkan untuk ditukar dan mendapat bayaran.
Sebagian botol-botol yang dikumpulkan merupakan pemberian sukarela dari warga setempat.
"Biasa dapat Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dari kumpulin botol ini, diberikan ke pengepul. Atau pemulung datang kasih uang ke saya, ya cukup buat makan," tutur Kudus.
Uang dari upah botol plastik tersebut ia gunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.