Gridhype.id – Nama Irena Sendler saat ini diingat sebagai "the female Oskar Schindler," seorang aktivis dan pengkritik kebijakan antisemit jauh sebelum pecahnya Perang Dunia
Nilai-nilai yang dijunjungnya didapat dari pengajaran orangtuanya, "Saya diajari oleh ayah saya bahwa ketika seseorang tenggelam, Kamu tidak bertanya apakah mereka bisa berenang, Kamu hanya melompat dan membantu."
Ayahnya hidup dan mati oleh filsafatnya. Dia adalah seorang dokter untuk orang miskin, yang sering dia rawat tanpa biaya.
Baca Juga: Dilantik Jadi Anggota DPR RI Hari Ini, Krisdayanti Tampil Anggun Kenakan Kebaya Merah Bak Putri Jawa
Nahas, ayahnya tertular tifus dari seorang pasien. Ketika dia meninggal, putrinya baru berusia tujuh tahun.
Seiring bertambahnya usia, Irena Sendler membuktikan dirinya benar-benar mewariskan sikap orangtuanya.
Kertas Palsu, Perlengkapan Rahasia, dan Anak-anak Selundupan
Pada saat invasi Jerman ke Polandia, Irena Sendler bekerja untuk Departemen Kesejahteraan Sosial Polandia.
Ketika Nazi berkuasa, dia melihat rekan-rekan kerjanya yang Yahudi berpaling, diberhentikan dari pekerjaan mereka setelah bertahun-tahun bekerja.
Seluruh Departemen Kesejahteraan Sosial Polandia kemudian dilarang membantu orang Yahudi Polandia - mereka akan dilayani oleh lembaga-lembaga di komunitas mereka sendiri, kata Jerman.