Oleh karena itu, orang tuanya Deb dan Jono membawa, Emily untuk menemui dokter.
Setelah serangkaian pemeriksaan yang dijalani rumah sakit, scan, tes, pasangan suami istri ini diberitahu kabar yang cukup membuat mereka terkejut.
Baca Juga: Ketika Wartawan Perancis Menyusup ke Sarang ISIS, Ia Terkejut Saat Tak Temui Islam di Dalamnya Senyum Emily yang terlihat tidak merata adalah tanda penyakit mematikan.
Ternyata, selama ini, Emily menderita kanker otak, tumor agresif telah menyebabkan saraf di wajahnya dan mengakibatkan gejala-gejala tersebut.
Lebih memilukannya lagi, kondisinya dalam tingkat hidup satu dari 10.
"Sayangnya ketika dokter mengatakan kepada saya bahwa itu bukan kabar baik, saya shock di depan anak-anak saya yang lebih tua," kata Deb kepada 9Honey.
Emily memiliki dua saudara kandung, Abi yang berusia 12 dan Eddie yang berusia 9 tahun.
Kini, Emily telah menjalani operasi tumor, meskipun dokter hanya bisa mengeluarkan 80 persen tanpa merusak syarafnya.
Gadis kecil ini juga telah memulai putaran pertama kemoterapi intensifnya, dan mulai perawatan langsung ke otaknya.
"Emily, gadis 4 tahun ini didiagnonis menderita tumor otak. kanker langka dan agresif yang disebut, ATRT (Atypical Teratoid/Rhabdoid Tumor)," Kata sebuah postingan di GoFundMe.
Gadis kecil itu tinggal bersama keluarganya di New South Wales, Australia, tetapi dalam postingan itu mengatakan "rumahnya tahun depan akan menjadi rumah sakit".