Ada delapan Tongkonan di Ke'te Kesu, diatur berbaris dan berhadapan, lengkap dengan lumbung padi yang terhubung.
Dinding Tongkonan dihiasi dengan tanduk kerbau dan ukiran yang indah–berfungsi sebagai penanda status pemilik rumah.
Menurut masyarakat asli Toraja, hanya mereka yang berdarah bangsawan yang boleh membangun Tongkonan.
Masyarakat biasa tinggal di rumah yang lebih kecil dengan desain yang tidak terlalu rumit seperti Tongkonan.
Jika dilihat dari luar, Tongkonan memiliki kekhasan bentuk atap seperti perahu besar. Proses pembangunan rumah adat ini pun cukup sulit.
Untuk membangunnya, proses ini harus dibantu oleh seluruh anggota keluarga.
Salah satu Tongkonan telah diubah fungsinya menjadi museum. Ia memamerkan benda-benda unik dan bersejarah dari adat istiadat kuno.
Keramik Tiongkok, patung, belati, parang, hingga bendera pertama yang pernah dikibarkan di Toraja pun terpajang di sana.
Museum tersebut juga membuka workshop bagi pengunjung yang ingin melatih keterampilannya membuat karya seni dari bambu.
Tidak jauh dari Tongkonan, terdapat batu menhir di tengah sawah–penanda jalan menuju bukit mistis bernama Bukit Buntu Ke'su yang merupakan situs pemakaman kuno berusia 700 tahun.