Indonesia Jadi Nomor 5 Negara yang Paling Banyak Menderita Diabetes, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya

Rabu, 14 Juni 2023 | 19:00
Pexels

Diabetes

GridHype.ID -Diabetes menjadi salah satu penyakit yang menjadi momok mengerikan bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini lantaran diabetes bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

Bahkan Indonesia masuk daftarnegara yang paling banyak menderita diabetes.

Ya, Indonesia menjadi negara ke-5 dengan prevalensi penyakit diabetes tertinggi di dunia pada 2021 menurut International Diabetes Federation (IDF).

Berdasarkan riset IDF, jumlah penduduk dunia berumur 20-79 tahun pada 2021 diperkirakan mencapai 5,1 miliar.

Dari jumlah tersebut, prevalensi pengidap diabetes mencapai 10,5 persen atau sekitar 536,6 juta.

Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan ranking pengidap diabetes terbanyak di dunia tersebut.

Berikut daftar negara berikut proyeksi jumlah pengidapnya pada 2021:

  1. China sebanyak 140,9 juta
  2. India sebanyak 74,2 juta
  3. Pakistan sebanyak 33 juta
  4. AS sebanyak 32,2 juta
  5. Indonesia sebanyak 19,5 juta
  6. Brazil sebanyak 15,7 juta
  7. Meksiko sebanyak 14,1 juta
  8. Bangladesh sebanyak 13,1 juta
  9. Jepang sebanyak 11 juta
  10. Mesir sebanyak 10,9 juta
Temuan kasus diabetes ini diperkirakan terus meningkat.

Apabila tidak dikendalikan, menurut IDF, jumlah pengidap diabetes di Indonesia pada 2045 bisa naik nyaris 50 persen dibandingkan 2021 menjadi 28,6 juta orang.

Sejalan dengan data IDF, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyebut, 13 persen penduduk Indonesia menderita diabetes, dengan potensi peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit tidak menular ini, kenali apa penyebab diabetes di Indonesia kasusnya cukup banyak berikut pencegahannya.

Baca Juga: Tips Kesehatan, Mulai Sekarang Penderita Diabetes Jangan Lagi Makan 5 Sayuran Ini

Apa penyebab diabetes di Indonesia kasusnya cukup tinggi?

Salah satu penyebab diabetes yang utama di Indonesia adalah konsumsi gula berlebihan.

Hal itu tak lepas dari kemudahan mendapatkan asupan berpemanis yang cukup mudah dijangkau di Indonesia Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, gula adalah tiga dari lima komoditas pangan yang konsumsinya paling tinggi di Indonesia.

“Lima pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah beras (98,68%), garam (96,37%), bawang merah (94,95%), minyak goreng (93,67%), dan gula (92,30%),” tulis siaran pers Tate & Lyle yang diterima Kompas.com (6/6/2023).

Tingginya konsumsi gula masyarakat Indonesia juga terlihat dari beberapa jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, seperti roti, kue kering atau biskuit, kue basah, minuman olahan seperti kopi, susu cokelat, es krim, dll.

Menurut studi Fluid Intake of Children, Adolencents and Adults in Indonesia, minuman berpemanis gula adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia setelah air putih dan minuman panas.

Konsumsi gula berlebih juga disebutkan dalam penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) dan University of Life Sciences Polandia.

“Studi ini menemukan asupan gula masyarakat di Jakarta Selatan tinggi. Total konsumsi gula masyarakat di Jakarta Selatan per hari mencapai 34,9-45,8 gram per kapita, setara sembilan sendok teh. Angka ini cukup mengkhawatirkan,” jelasnya.

Padahal, menurut anjuran Kementerian Kesehatan, batas aman konsumsi gula setiap orang sebaiknya tidak lebih dari 25 gram per hari.

Cara mencegah diabetes dengan mengontrol gula berlebih

Ahli gizi Tate & Lyle, Thomas Teh, membagikan tiga tips mengurangi konsumsi gula berlebih untuk menurunkan risiko diabetes, yakni:

Baca Juga: Tips Kesehatan, Bukan Gula, Ternyata Ini Pemicu Utama Penyakit Diabetes

Untuk mengurangi konsumsi gula berlebih, coba konsumsi makanan tinggi protein dan serat yang dapat mengurangi rasa lapar dan membuat perut kenyang lebih lama.

Upayakan untuk tidak menyimpan camilan atau asupan tinggi gula di rumah.

Seseorang cenderung mengurangi asupan gula apabila makanan atau minuman tersebut tidak tersedia di rumah.

Makanan atau minuman dalam kemasan biasanya disertai label informasi fizi.

Nah, upayakan untuk terbiasa membaca label tersebut, lalu bandingkan beberapa produk, baru tentukan asupan yang punya kadar gula terendah.

Setelah melihat fakta bahwa Indonesia berada di ranking ke-5 dengan jumlah diabetes tertinggi di dunia, coba praktikkan beberapa langkah mencegah diabetes dengan mengurangi konsumsi gula berlebih di atas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Ranking ke-5 Diabetes Dunia, Apa Penyebab Utamanya?"

Baca Juga: Tips Kesehatan, Bukan Cuma Diabetes, Kesemutan Juga Bisa Jadi Tanda Penyakit Mengerikan Ini loh

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com